Sunday, January 9, 2011

Fenomena Pembakaran Spontan Manusia

Tahun 1951, Florida. Seorang wanita bernama Mary Hardy Reeser ditemukan habis terbakar. Hanya dua potong kakinya yang tersisa dan bersih tanpa bekas luka bakar apapun. Anehnya, api yang membakar habis tubuhnya tidak ikut membakar sofa yang ia duduki ketika itu.
Tahun 1967, Britania. Kobaran api terlihat dari balik jendela sebuah rumah. Ketika pemadam kebakaran memaksa masuk kedalam rumah tersebut, mereka melihat kobaran api biru muncul dari perut seorang pria bernama Robert Francis Bailey.
Tahun 1998, Australia. Seorang wanita tua bernama Agnes Philips tiba-tiba tubuhnya dilalap kobaran api ketika ia berada didalam mobil. Ketika itu ada banyak saksi yang melihatnya, namun penyebab munculnya kobaran api masih tida diketahui.
Tanggal 2 November 2009, Brevard County, Florida. Mayat seorang wanita ditemukan dalam kondisi habis terbakar, dan benda-benda di dalam trailer di dekat mayat sama sekali tidak terlihat hangus.
Empat kasus diatas merupakan contoh peristiwa dari fenomena Spontaneous Human Combustion.
Sebelum anda membaca lebih lanjut, saya perlu mengingatkan bahwa artikel ini mengandung gambar dan deskripsi yang kurang menyenangkan untuk dilihat.

Spontaneous Human Combustion (SHC) atau pembakaran spontan manusia adalah fenomena ketika seorang manusia terbakar menjadi abu tanpa sebab yang diketahui secara pasti. Peristiwa Ini dianggap sebagai salah satu misteri terbesar yang masih belum terjawab, bahkan setelah 350 tahun sejak kasus pertama dilaporkan. Fenomena SHC pertama kali diketahui secara luas oleh publik dari seorang ahli anatomi Denmark bernama Thomas Bartholin. Pada tahun 1663, ia menceritakan bagaimana seorang wanita di Paris ditemukan telah menjadi abu dan asap di atas tempat tidurnya, anehnya, matras jerami tempat ia berbaring sama sekali tidak gosong.
Pada tahun 1673, fenomena ini mulai mendapat perhatian cukup besar ketika seorang Perancis bernama Jonas Dupont mempublikasikan kasus-kasus SHC yang berhasil dikumpulkannya dalam sebuah buku yang berjudul “De Incendiis Corporis Humani Spontaneis”. Sejak cerita Thomas Bartholin pertama kali terdengar hingga kini, paling tidak terdapat 200 laporan mengenai peristiwa misterius ini, seluruh laporan tersebut diketahui sebagai fenomena yang sama yang telah terjadi sebelumnya, karena kasus-kasus tersebut umumnya memiliki pola yang identik.
Dalam peristiwa ini, benda-benda di sekitar korban tidak pernah terbakar. Dalam beberapa kasus, bahkan seprai tempat korban tidur tidak terbakar sama sekali. Di lokasi kejadian, umumnya juga ditemukan substansi seperti lemak menyelimuti langit-langit dan dinding. Biasanya lapisan lemak ini mencapai hingga satu meter di atas lantai. Objek-objek yang berada dalam area satu meter ini menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat panas, seperti cermin yang retak atau lilin yang meleleh. Umumnya peristiwa ini terjadi ketika korban sedang berada di dalam rumahnya sendiri dan petugas koroner yang tiba di lokasi biasanya mencium bau asap dan bau manis di ruangan tempat insiden tersebut terjadi.
Beberapa kesamaan situasi pada korban-korban SHC :
1. 80 persen dari korban SHC adalah wanita.
2. Kebanyakan dari korban adalah alkoholik (peminum) dan penderita obesitas (kegemukan).
3. Tubuhnya terbakar hebat, tetapi keadaan ruangan disekitar tubuh yang terbakar tersebut baik-baik saja.
4. Dalam beberapa kasus, walaupun tubuhnya hancur, pakaiannya tetap dalam keadaan baik.
5. Korban biasanya penyendiri.
Pada 18 Mei 1957, Anna Martin, 68 tahun, yang berasal dari Pennsylvania ditemukan telah menjadi abu dengan hanya menyisakan sedikit bagian perut dan sepasang sepatu. Para petugas medis memperkirakan Anna Martin terbakar oleh api dengan suhu hingga 2.000 derajat fahrenheit, setara dengan suhu api yang digunakan dalam proses kremasi.
Pada 5 Desember 1966, seorang kakek berusia 92 tahun bernama Dr. J Irving Bentley juga dari Pennsylvania ditemukan telah tewas terbakar. Tubuh Dr Bentley habis terbakar di kamar mandinya dengan hanya menyisakan satu potong kakinya.
Dari contoh kasus diatas, kesamaan lain yang bisa kita dapatkan adalah, bahwa korban SHC terbakar habis dengan suhu diluar batas normal. Beberapa kasus menceritakan bahwa api yang muncul dari tubuh korban berwarna biru.
Ada banyak teori yang berusaha menjelaskan penyebab peristiwa aneh ini. Teori-teori ini pada awalnya diajukan dengan melihat pola yang ada pada para korban.
Teori-teori tersebut adalah :
Alkohol
Kebanyakan korban SHC adalah alkoholik. Ada beberapa klaim yang mengatakan bahwa seorang peminum alkohol dapat mencapai level dimana alkohol di dalam darahnya dapat membuatnya terbakar. Namun teori ini dianggap tidak berdasar karena ethanol hanya dapat terbakar apabila konsentrasinya lebih besar dari 23%.
Teori ini menjadi tidak masuk akal karena jika manusia memiliki konsentrasi 1% saja di dalam darahnya, maka bisa dipastikan orang itu akan mengalami kematian.
Wick Effect atau efek sumbu
Teori ini menyebutkan bahwa tubuh manusia ketika tersentuh dengan api rokok dapat menyebabkan timbulnya api yang membakar tubuh. Menurut para peneliti juga, lemak di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai substansi pembakar. Sedangkan pakaian atau rambut korban berfungsi sebagai sumbu. Sementara lemak tubuh mencair karena panas, ia membasahi pakaian dan membuat “sumbu” terbakar secara perlahan-lahan. Ini sebabnya mengapa tubuh mereka terbakar sedangkan benda-benda sekitarnya tidak.
Ketika teori ini diajukan, orang-orang bertanya, bagaimana menjelaskan potongan kaki atau tangan yang tersisa dari tubuh korban ? Jawabannya adalah level temperatur pada tubuh korban, Masih menurut para peneliti, ketika dalam posisi duduk, tubuh bagian atas korban menjadi lebih panas dibanding kakinya. Analoginya adalah seperti ketika kita menyalakan korek api. Api akan membakar kepala dan perlahan-lahan turun ke bawah. Tapi biasanya api akan mati sebelum membakar habis seluruh batang korek sehingga menyisakan sedikit batang korek bagian bawah.
Seseorang pernah membantah teori ini dengan menjawab: kebanyakan rokok yang jatuh mengenai pakaian hanya akan membuat lubang kecil bekas terbakar dan tidak memicu api yang dapat menghabiskan tubuh manusia.
Gas dan listrik di dalam tubuh manusia
Dari antara semua teori yang diajukan, mungkin ini adalah teori yang paling masuk akal. Kita tahu bahwa tubuh manusia mengandung listrik dan di dalam tubuh manusia juga terdapat gas yang dapat menyalakan api. Contohnya adalah gas metana di dalam usus. Teori ini mengatakan SHC dapat terjadi ketika gas metan ini bercampur dengan listrik di dalam tubuh.
 Namun pertanyaannya adalah, kapan listrik dan metan di dalam tubuh dapat menciptakan api.
Kejahatan Terencana
Beberapa orang menganggap teori ini muncul karena peneliti yang lelah menangani kasus SHC. Dengan mengabaikan banyak fakta, dalam teori ini mereka menganggap bahwa korban dibunuh dan dibakar habis untuk menutupi jejak pembunuhan.
Sampai saat ini masih belum ditemukan teori yang tepat . Peristiwa SHC sendiri sempat ditangani oleh FBI, namun berakhir dalam arsip X-files.

Related Post



No comments:

Post a Comment